FALLING (CHAPTER ONE) BY ATTALOCKSMITH

Tittle : FALLING

DATE PUBLISHED : 13 JUND 2015

Author : ATTA

GENRE : Romance, Drama, Yuri, Straight, NC

15+ please

FALLING

 email to contact me : attalocksmith@gmail.com

“you’d never fall in love with the wrong person.. you’ll always right.. every humans have some kinds of a differences.. you don’t walk into love tho.. but you fall in love.. that’s why it is so hard to get out…” 

  

PROLOGUE

^^**^^

FRIENDS

Gadis itu membuka matanya. Merasakan hawa dingin menusuk tulang demi tulang di sekujur tubuhnya. Kini ia terjaga. Perlahan ia menggerakan seluruh tubuhnya untuk mengubah posisinya menjadi setengah duduk.

“Ugh” erangnya ketika ia berhasil merenggangkan lengannya.

Dihentakkan kakinya menapaki lantai yang terasa begitu.. dingin dan seketika meruak begitu saja menjalar keseluruh tubuhnya. Ah, rupanya hari ini sudah memasuki musim dingin.
“Ck~” gusahnya. Dengan cepat ia mengambil handuk yang tergantung bebas di sisi kamar kecilnya yang hangat.

Bukan, bukan karena ia tidak menyukai musim dingin. Ia sangat menyukai musim ini, setidaknya hari tidak terasa begitu panas di Seoul. Hari ini jadwalnya begitu padat. Itu yang membuatnya sedikit kesal, jujur saja, tidur nya hari ini bisa dibilang hanya 5 jam, secepat kilat ia memasuki pintu coklat itu. Tidak lama suara suara desisan yang entah apa itu datang. Mungkin saja itu percikan air yang terhambur dari mesin air itu. Entahlah.

_png_render__8__snsd_tiffany_by_jennienguyen-d6ryszo

Beberapa saat kemudian, sosok itu kembali muncul di hadapan kaca. Memperhatikan dan meneliti dirinya sendiri apakah ia sudah terlihat pantas untuk melihat dunia dan memberi senyuman kepada semua orang untuk hari ini.

Rambut panjang berwarna coklat pekat itu terurai rapih bahkan ketika bangun tidur pun. Wajahnya cantik dan dapat memikat seluruh hati yang melihatnya dengan seksama. Baru saja ia memberi senyuman dan membuat matanya semakin ditutup. Eyes Smiles. Begitu orang-orang menyebutnya.

Tiffany Hwang. Nama nya begitu familiar di kota Seoul, jelas saja. Ia adalah salah satu member dari Girlband terkenal dan sedang berada di puncak Musik Industri Korea, Girls Generation. Adalah sebuah grup yang beranggotakan 9 wanita sempurna dan mempunyai banyak bakat. Taeyeon, Tiffany, Yoona, Hyoyoen, Sooyoung, Soehyun, Jessica, Yuri juga Sunny.

 

Tiffany adalah salah satunya. Dia yang terbaik. Begitulah kata oemma nya. Gadis itu mempunya paras yang sangat nikmat di lihat, proporsi tubuhnya sangat matching ntuk seusianya. Kulitnya bercahaya dan mulus. Memang benar, ia sangat menjaga penampilannya. Rambutnya yang indah kecoklatan dengan panjang yang sesuai untuknya.

Fany-ah” sautan suara dari balik pintu itu menggema di ruangan yang kecil itu berhasil menembus tipisnya pintu. Sejenak gadis itu diam menunggu kata selanjutnya dari asal suara itu.

“Cepatlah fany-ah, Yoona menunggu!” Lanjut suara itu.

“Nugu-ya?” Balas Tiffany yang sedang menerka nerka suara lembut siapakah yang sedang ia ajak bicara.

“Mwo!? Hyoyoen! Kau lupa dengan suaraku!? Yyaa!! Cepatlah kau ada pemotretan dengan Yoona bukan!? Kau ini! Pasti bangun telat makanya jadi pikun!” Sahut gadis di balik pintu yang ternyata adalah Hyoyoen, rekan kerja dan sahabatnya. Tiffany hanya tersenyum geli dan sesekali tertawa sembari membuka kunci pintu.

“P-pali!” Kini suara Hyoyoen terdengar serius, sesegara mungkin Hyoyoen berjalan mendekati pintu keluar diikuti Tiffany yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya dan melihat beberapa pesan masuk selama ia tertidur.

Ia hanya menggerutu kepada sahabatnya yang ternyata bangun telat, Tiffany hanya membalasnya dengan beberapa ejekan kepada Hyoyoen karena bajunya yang seperti anak kecil, pada akhirnya Tiffany menyerah dan membiarkan Hyoyoen menuntunnya.

Arasseo Hyoyoen-ah” sahutnya lalu mulai meletakkan ponselnya ke tas pocket kecil yang sedari tadi menggantung di sisi kanan bahunya.

“Apakah pemotretan akan berjalan lama? Jika, ya, aku akan mengambil beberapa baju ganti ku dan laptop” ujar Tiffany sembari memperhatikan jalan.

“sepertinya tidak, Oppa bilang ini akan berlangsung selama 2 jam, kita mmpunyai jadwal lain di luar kota.” Ujar Hyoyoen sembari memainkan ponselnya

“Apa kau sudah dengar berita?”

“News? What kind of news?” Lagi lagi logat Tiffany yang kental Amerikanya itu lolos begitu saja lewat mulutnya.

“YYAA! Sudah kubilang jangan pakai bahasa linggis mu itu! itu dia, berita kalau Taeyeon unnie sedang dekat dengan Baekhyun.” Ujar Hyoyoen seketika memukul pelan lengan Tiffany

“Mwo!? Baekhyun EXO?” Tiffany menghentikan langkahnya.

“Mwo!? Kau tidak tau!? Bukankah kau dekat dengan Taeyeon Unnie!” Kini Hyoyoen yang menghentikan langkahnya.

“Yyya! Kenapa kau malah balik bertanya! Bagaimana bisa aku tidak tau..” Ujar Tiffany berfikir bagaimana ia bisa tidak mengetahui hal itu. ia dan Taeyeon bagaikan udara dan manusia yang tidak bisa dilepas. Lalu keduanya berjalan melanjutkan langkahnya.

Di tapakkan kaki Tiffany pada injakan dan tangga untuk menaiki Van itu.

Anyeong!” Gadis dengan rambut blonde itu tersenyum, dan menyagahkan kedua tangannya dengan sebuket bunga. Tiffany menyipitkan kedua matanya dan tak mengusiknya, akhirnya ia hanya memilih satu tempat dan duduk, ya, ia duduk di sisi kanan gadis blonde itu.

Hyoyoen dengan santai duduk di belakangnya. Kali ini anggota sudah terkumpul 4 yaitu Hyoyoen, Yoona, Taeyeon dan Tiffany. Selanjutnya van akan melaju ke hotel selanjutnya, jelas saja mereka semua terpisah untuk kali ini, setelah beberapa gosip dan beberapa masalah dari pihak management, akhirnya di putuskan mereka semua di pisah menjadi 4 bagian hotel untuk sementara.

Waeyo..? kau masih marah padaku..? Panny-ah..” dengan 1000 jurus imutnya kini Taeyeon mencoba merayu Tiffany yang ia tahu sedang merasa kesal pada dirinya sejak malam tadi karena Taeyeon yang tidak sengaja tertidur ketika mereka sedang bermain suatu game online dan panggilan Video yang mengakibatkan Tiffany harus menunggu nya selama 1 jam.

 

“Panny-ah mianhe…” Kini Taeyeon sudah duduk di pangkuan Tiffany dan mengerucutkan bibirnya, wajah mereka mungkin hanya berjarak 6-7 cm.. Tiffany lalu tergelak, rupanya ia hanya mengelabui Taeyeon, dengan sekerjap ia langsung merengkuh tubuh taeyeon kedalam dekapannya.

“Ini untukmu..” bunga itu masih dalam genggaman Taeyeon, Tiffany melepaskan pelukannya lalu mengambil bunga itu dari tangan Taeyeon.

Gomawo… hahaha sepertinya aku berhasil, right?” canda Tiffany membuat Taeyeon gemas akan sikapnya dan sesekali ikut tertawa lalu memeluknya kembali.

Taetae-ah! Selamat! Hahaha maaf sepertinya aku telat ya! Kau kemarin Wisuda bukan!? Maaf aku sangat lupa taetae! Ucap Tiffany, dengan hangatnya, Taeyeon melepaskan pelukannya .

“Ah tidak apa apa! Walaupun kau yang terakhir, aku sangat senang, yang terakhir, selalu yang terbaik bukan?” Ujar Taeyeon sembari menatap kedua mata Tiffany yang hitam itu.

“Tentu saja! Aku punya hadiah untukmu taetae! Bagaimana kalau nanti malam kita dinner? Taeny time!” Taeyeon hanya mengangguk dan tersenyum tanda setuju.

Kajja! Kita makan..” ujar Taeyon lalu bangkit dari pangkuan Tiffany dan duduk di sisi Tiffany, Hyoyoen dan Yoona hanya tersenyum melihat tingkat kedua sahabatnya yang sangat lucu dan menggemaskan.

“Kalian seperti pasangan kadang kadang..” Cetus Hyoyoen santai sembari bermain ponselnya.

“Memang begitu bukan? Haha.” Jawab Yoona singkat sembari menggoda keduanya. Lalu mereka semua tergelak bersama. Tak lama kemudian, Mobil Van itupun melaju untuk menemui tujuannya.

**

Taeyeon.

Kim Taeyeon, itu lah nama panggung untuk seorang gadis berwajah imut, menawan, sexy serta elegan itu. proporsi tubuhnya sangat pas untuk nya, dia adalah yang tertua di grup beranggotakan 9 orang itu. Meskipun dari segi usia ia yang paling tua, tetapi wajahnya berkata lain, ia masih seperti anak anak.

Kid Leader, adalah sebutan untuk Taeyeon. Rambutnya yang coklat kehitaman sangat menarik untuk semua mata yang melihatnya, wajah nya yang begitu cantik mempu membuat setiap mata yang menangkap pemandangan itu biar bertahan selama mungkin untuk memandangi wajah itu. Dan tidak lupa suaranya yang begitu indah dan kuat menjadi daya tarik sendiri bagi Taeyeon.

Tiffany dan Taeyeon adalah dua insang yang menjalin hubungan sahabat yang sangat dekat. Mereka di satukan dalam satu group dan mereka telah bersama sama sejak masa – masa mereka masih menjadi Trainee hingga menjadi nomor 1 Girl Group di Korea. Bisa di bilang mereka sangat dekat, mereka telah melewat banyak masa sulit dan senang bersama, tentunya dengan member lainnya.

Mobil sport kuning itu melaju membelah seisi kota, dapat dilihat beberapa orang dari awal perjalanan mulai menutup kedai dan toko mereka. Tidak terlalu banyak orang yang berjalan menyisir samping jalan. Jalanan kota Seoul hari ini cukup sepi dan teratur. Langit terlihat keabuan dengan awan mendung yang menggantung.

stock-footage-car-driving-on-night-city-street-with-railroad-view-on-wheel-and-mirror

“Mungkin karena badai akan datang.” Fikir Taeyeon. Hanya dalam beberapa detik, hujan deras segera menghujami mobil nya. Tetap saja, senyum itu tidak pudar dari wajahnya, mengingat kini ia sedang dalam perjalanan menjemput sahabatnya, Tiffany.

Setelah ia memohon mohon kepada PD-nim untuk memulangkannya lebih awal agar ia bisa menghabiskan waktu bersama Tiffany dan menceritakan banyak hal, inilah saat yang ia tunggu tunggu, sangat jarang ia bisa dapat melakukan ini mengingat jadwal nya di SNSD dan individual nya yang sangat sibuk

“Cling!”

From : Besties

 

Taeyeon ah, eodiyo? Kau tidak naik scooter kan menjemputku? Seperti nya akan hujan, you better tell me that you use your car. Xxx.

 

Senyumnya kini semakin melebar setelah membaca singkat pesan itu, sembari memperhatikan jalan yang telah ia lewatinya, entah mengapa ia merasakan senang hanya dengan membacanya. Melihat tingkat lucu sahabatnya yang terkadang sangat perhatian padanya. Tentu saja ia akan memakai mobilnya, bahkan di tempatnya kini telah hujan.

Tidak butuh waktu lama mobil kuning itu sampai di tempat tujuannya. Taeyeon segera menghentikan mobil itu tepat depan gedung tempat sahabatnya bekerja. Dengan segera ia meraih ponselnya dan mengetikan sebuah pesan. Baru satu kata yang telah dibuatnya, seseorang tanpa permisi langsung duduk di sampingnya lalu menutup pintu mobil itu.

“Taeyeon-ah! Baru saja aku sms, ayo! Mau kemana kita?” Senyum Tiffany yang selalu digilai Taeyeon itu kini mengembang.

“Hmmm.. baru saja aku ingin memberitahumu aku sudah di luar! Apa ada banyak paparazzi?” Dengan sigap Taeyeon melihat sisi kiri, kanan, depan dan belakang memastikan tidak ada seorangpun yang mengikutinya.

“Sepertinya tidak, taeyeon-ah cepatlah aku sangat lapar..” Tiffany mulai menggerutu karena ia tidak sabar menyantap sesuatu untuk cacing cacing di perutnya.

Melihat tingkah Tiffany, Taeyeon hanya dapat terkekeh dan melanjutkan perjalanannya setelah merasa mereka sudah aman untuk pergi. Dengan segera ia menginjak pedal gas itu dan melesat dengan cepat.

“Omo taeyeon-ah! Kau terlalu kencang! YYYAAA!” Sahut Tiffany lalu menarik telinga kanan Taeyeon pelan dan membuatnya meringis kesakitan. Tiffany hanya tersenyum melihat Taeyeon kesakitan sembari memainkan ponselnya.

“Aku sedang ingin seafood, bagaimana menurutmu?” Suara Taeyeon memecah keheningan di dalam mobil. Hawa dingin menusuknya, dengan cepat ia memutar tombol kearah kanan tanda menyalakan penghangat ruang mobil.

“Setuju! Yang penting aku bisa makan, Taeyeon –ah, apa make up ku sudah luntur?” Taeyeon lalu melihat kea rah sahabatnya dan terkekeh lalu memperhatikan jalannya kembali.

“Wae!? Benarkah!? Sudah luntur?” Tiffany mengambil kaca kecil yang berada di depannya dengan cepat dan memperhatikan seluruh wajahnya, ia kini mulai mamasang ekspresi masam.

“Neo!!! Kenapa kau tertawa? Make up ku bahkan tidak luntur” Tiffany melipatkan kedua lengannya pertanda ia sedang marah, membuat Taeyeon lagi lagi tertawa kecil.

“Kau lucu Panny-ah. Memang apa salahnya jika make up mu luntur?” Taeyeon lalu menarik tangan kiri tiffany dengan tangan kanannya pertanda ia tidak ingin sahabatnya itu lagi lagi kesal padanya.

“Tentu saja ada yang salah. Aku akan terlihat aneh.”

Ani. Bahkan jika banyak kotoran di wajahmu ataupun tidak memakai make up sedikitpun, menurutku kau akan tetap.. cantik.” Taeyeon lalu tersenyum lalu menarik tanganya kembali ke setiran mobil. Bisa dirasakan walaupun ia tidak melihat Tiffany malu dan tersenyum karena perkataannya.

“Jangan menggodaku. Taeyeon-ssi” Sahut Tiffany lalu tertawa kecil. Taeyeon kemudian menyalakan mesim pemutar suara itu. terdengar beberapa lagu yang popular akhir akhir ini, ia memulai pembicaraannya dengan Tiffany, mereka membicarakan banyak hal, entah itu Gossip terbaru ataupun sekedar menceritakan bagaimana perasaan mereka hari ini ataubahkan kegiatan kegiatan mereka yang hari ini sudah dilewati.

**

sunset-restaurant

Terlihat cahaya berwarna jingga keemasan dari matahari di batas cakrawala menunjukan hari akan menunjukan sisi gelapnya. Angin sore menggelitiknya membuat ia tersenyum. Ombak ombak saling mengejar satu sama lain. Suara air laut yang menghantam batu yang perasa di tepi pantai sangat riuh terdengar. Ini benar benar pemandangan yang sangat aku rindukan, fikirnya.

Tiffany P.O.V

“Panny-ah.. ireona..” Kurasakan ada tangan yang menggucang tubuhku pelan. Dengan perlahan aku membuka mata ku. Terlihat didepan ku pemandangan yang begitu indah. Pantai. Sudah sangat lama sejak aku terakhir berkunjung kepantai. Rupaya Taeyeon benarbenar serius jika ia sedang ingin seafood. Karena terlalu niat, mungkin ia sampai sampai ingin melihat pemandangan dimana seafood itu berasal.

Aku dan Taeyeon adalah sahabat yang sangat dekat, kedekatan kami bahkan bisa dibilang.. sangat.. dekat. Maklum saja kami telah bersama sejak masa trainee kami. Banyak penggemar yang menganggap kedekatan kami lebih dari dua orang sahabat.

Tapi sebenarnya, kami benarbenar sahabat, dan memang hanya sebatas sahabat. Taeyeon dan aku sering berbagi cerita bersama, entah itu tentang masa kecil kami, perasaan kami, cinta pertama, bahkan kami sering menggosip bersama. Aku sangat senang berada didekat Taeyeon, ia selalu bisa membuatku tertawa.

Jika aku sedang sedih, Taeyeon lah yang mengembalikan senyumku, seakan seakan senyumku hanya milih Taeyeon, ialah yang dapat mengambilnya dan mengembalikannya. Seolah olah, aku milik Taeyeon, sebaliknya Taeyeon milikku. Tidak pernah ada rahasia yang selalu aku sembunyikan atau Taeyeon sembunyikan dariku, kami selalu terbuka akan semua hal. Kami.. sangat dekat.

“Indah, bukan?” Suara Taeyeon membuyarkan lamunanku, dengan cepat ia membuka lebih lewat pintu mobilnya agar aku bisa berdiri keluar.

“Ne. sangat indah, aku sampai sampai lupa kapan terakhir kali aku melihat ombak. Gomawo, Taeyeon-ah sudah mengajakku kesini” aku kemudian mendekatkan dirinya pada Taeyeon yang sudah berada tepat 2 meter di depanku. Tanpa sadar ia aku menggenggam tangannya lalu menariknya berjalan memasuki restaurant itu, taeyeon hanya beringsut mengikuti tarikanku, entahlah, ketika aku menggenggamnya, I feel.. home.

Baru saja sampai depan pintu, kami sudah di sambut beberapa pelayan dengan senyum mereka yang sangat ramah. Seakan sudah mengetahui siapa sebenarnya aku dan Taeyeon, mereka langsung mempersilahkan kami tempat dengan 2 buah kursi di balkon dan mengarah langsung ke pemandangan yang indah itu.

“Selamat datang, sebuah kehormatan untuk menerima kedatangan yang tak terduka dari Taeyeon-ssi dan Tiffany-ssi.. apa kalian ingin langsung memesan?” Sahut salah satu dari 3 pelayan itu dengan ramahnya.

“Thankyou for your kind words. Hmm.. apa yang kau inginkan Tae?” Tanyaku kepada Taeyeon yang sedari tadi masih terlihat terpukau atas pemandangan yang ada di depannya

Aku membolak-balik halaman demi halaman demi mencari menu yang menarik untukku. Ada banyak pilihan untuk di nikmati, memang, aku restaurant ini, dan ini salah satu cabang nya, restaurant ini terkenal karena kelezatan makanannya, mungkin ini kenapa Taeyeon memilih tempat ini.

“Panny-ah jangan lupa aku pesankan aku Ice Cream” Pinta Taeyeon kepadaku yang sibuk mengambil banyak gambar di ponselnya.

“Berikan kami menu terbaik di sini saja, dan oh ya jangan lupa ice cream vanilla untuk taeyeon dan ice cream..”

“Strawberry untuknya..” sambung Taeyeon.

Deg.

“Apakah ini kencan pertama kalian?” Tanya salah satu pelayan itu lalu tersenyum kecil di ikuti senyuman pelayan lainnya dan membuat aku dan Taeyeon tergelak.

“Ne, Maja!” Sahut Taeyeon dengan riangnya lalu menggenggam tanganku, tentu saja aku terkejut atas perkataan dan perlakuannya membuatku tersenyum lebar mengikuti candaannya.

“Panny-ah saranghae..” Candaan Taeyeon benar benar membuatku tersipu malu sekaligus merasakan ada sesuatu di perutku.

Apa ini. Ketiga pelayan tersebut hanya tersenyum mengerti akan candaan Taeyeon. Aku benar benar tidak mengerti, jantung ku serasa berdetak begitu cepat, dengan perlahan aku melepaskan genggaman tangan Taeyeon berharap itu akan membantu memperlambat detak jantungku.

Setelah selesai mencatat menu yang kami inginkan, ketiga pelan itu perlahan lenyap dari pandangan kami. Ku coba alihkan perasaanku dengan membuka ponselku, entah apa yang sedang aku mainkan, aku hanya memutar mutar dan membuka- tutup aplikasi yang ada di ponselku sementara Taeyeon masih sibuk memandangan ombak.

“Aku sangat senang kaulah yang disini bersamaku Panny-ah.”

Bangun Tiffany! Kau tidak mungkin merasakan perasaan ini. Aku hanya tersenyum canggung lalu mengalihkan perhatianku ke awan yang begitu indah di atas sana.

“Kau ingat dulu kita sering berlarian di tepi pantai? Saat kita pertama kali bertemu kau bilang kau sangat menyukai pantai dengan aksen koreamu yang sangat jelek itu, ingat?” Taeyeon lalu tertawa kecil menyeruput air mineral botol yang sedari tadi berada di tasnya.

“Yyya! Kala itu aku baru saja pindah ke sini! Tentu saja aku ingat, kita dulu sering berkejaran bukan? Aku juga ingat kau marah padaku ketika aku tidak sengaja mendorongmu hingga kau jatuh dan terkena ombak lalu seluruh pakainmu basah.” Ucapku panjang lebar sesekali sembari memperhatikan Taeyeon yang sedang meminum air minumnya itu.

“Kau mau?” Taeyeon menyodorkan botol minum itu padaku, tanpa raguragu aku langsung meminumnya, tidak bisa dipungkiri setelah tertidur selama 2 jam di mobil membuatku sangat haus. Taeyeon hanya tersenyum padaku.

“kau mempunyai daya ingat yang bagus panny-ah! Tapi apa kau ingat dulu kau pernah memberiku gelang dengan hiasan bintang laut yang kau beli pada hari itu juga?” Taeyeon mengerutkan jidatnya sembari memberi tatapan penasaran kepadaku

“Tentu saja! Aku juga ingat kau membuang begitu saja ke laut, kan?” Aku tersenyum mengingatnya lalu ia terkekeh.

“Itu terjatuh Panny-ah, bukan aku yang membuangnya dengan sengaja” Taeyeon lalu merogoh sakunya, perlahan ia menggenggam sesuatu yang berada di dalam tangannya, diletakkannya di atas meja, gelang berhiaskan bintang laut berwarna warni dan terdapat pasir didalam hiasannya.

“Ini untukmu, sekaligus permintan maaf dariku atas kejadian dulu.” Taeyeon tersenyum lalu meraih tanganku dan memasangkan gelang itu. aku tidak dapat berkata apa apa selain terkejut lalu tersenyum. Bisa kurasakan jantungku berlomba dan berdetak sangat kencang,apakah ini nyata? Aku harap perasaan ini hanya mimpi. Aku tidak sanggup mengatakan satu patah katapun.

Taeyeon menatapku, aku seperti beku, aku tidak bisa menggerakan jemari ku, aku tidak bisa mengatasi ini… aku ingin membuang pandanganku terhadapnya, tapi yang didalam berkata lain.. aku tidak bisa megalihkan pandangan mataku terhadap mata Taeyeon. Mata kami lagi lagi bertemu seperti yang biasa kami lakukan.

Ini aneh, kami sudah sering melakukan contact eye seperti ini, entah itu sengaja, tidak sengaja ataupun untuk fan service. Tetapi baru kali ini aku merasakan.. ada yang berbeda.

“Tae.. tentang yang kubicarakan tadi pagi, aku ada sesuatu untuk…”

“Cling!” Taeyeon dengan cepat mengambil ponsel yang diletakkannya di atas meja. Dengan sekerjap, sesuatu yang baru datang ke ponselnya itu bisa membuatnya tersenyum lebar dan tertawa kecil.

“Siapa?” Nada bicaraku kini berubah menjadi lebih tinggi dan lebih tenang. Mencoba menerka nerka apa yang terjadi dengan bunyi dari ponsel Taeyeon itu.

“Uh, tidak ada, aku harus ke toilet! Aku sudah menahannya dari tadi!” dengan cepat Taeyeon beranjak dari tempat duduknya dan berlari kecil beringsut masuk kedalam restaurant. Penasaran akan apa yang membuat Taeyeon tersenyum itu, aku menarik ponsel dari meja. Ku ketik “taetif” untuk membuka ponsel Taeyeon. Benar saja, ia belum mengganti kata sandi untuk ponselnya.

From : Baekhyun

Time : 17.56 Pm.

 

Anyeong! noona, apakah kau sudah makan malam? Ah aku rasa tidak terlalu penting sudah atau belum karena bagaimanapun juga aku tidak bisa ketempatmu mengajak mu makan malam, haha. Aku hanya ingin bilang, jangan lupa besok kita ada jadwal kan! Istirahat lah yang cukup!

Bukan. Bukan ini yang aku harapkan. dengan cepat aku meletakkan kembali ponsel Taeyeon kembali ketempat semula. Dengan geram aku mencengkram ujung pisau yang tidak tajam itu.

“Argh” rintihku sembari memperhatikan jari telunjukku yang ternyata teriris kecil. Aku meringis kesakitan, kenapa rasa sakit nya terasa lebih ringan di banding rasa sakit yang baru aku rasakan tadi?. Tunggu. Sakit?

“Omo Panny-ah! Kau berdarah!.”

**

SO HOW THIS CHAPTER SO FAR? :3

ONE COMMENT FROM YOU GIVE A MILLION REASON TO KEEP DOIN THIS :3

SEE YOU IN NEXT CHAPTER! :3
Please don’t forget to like and comment for the next chapter!

email to contact me : attalocksmith@gmail.com

124 thoughts on “FALLING (CHAPTER ONE) BY ATTALOCKSMITH

  1. Pingback: FALLING (CHAPTER THREE) BY ATTALOCKSMITH | WARNING !!! LOCKSMITH ONLY!!!

  2. Sosweet thor hahahaha seneng bacanya! Tapi kasian tiffany nya, si taeyonnya udh ama baekhyun huhu. Pokonya semangat terus buat lanjutin chap berikutnya ya thor!

    Like

  3. oh mayy, kenapa setiap bayangin taenyvyg kek begini rasanya bisa muntah gula saking manisnya ckck.. anyeong, gw reders baru thor, salam kenal ijin baca karya nya ya.. gumawo ^^

    Like

  4. Maniss yee sii taeny wlau mrka sllu mengaku sebagai sahabat,,tp knyataannya sii ppany mulai ngerasain ssuatu yg mengelitik di hatinyaaa…jgn menyerah ppany..

    Like

  5. HAI THOOORRRR. AKU BARU BACA YANG INIIII. MIAN ATHOR-AH. HEHEHEHE. BAGUS THOORR JALAN CERITANYAAAA CUMA ADA TYPO DAN BEBERAPA KALIMAT YANG KURANG PASSSS. ITU AJA SIH THOR SISANYA KEREEEEEENN. MAAF YA THOR KALO BOSEN DIBILANG KEREN MULUUU. HEHE. SEMANGAT THOR NULISNYA! SEMANGAT JUGA BUAT AKTIVITAS2 YANG LAINNYAAAAA. MAAF YA THOR BALAA. BYEBYE.

    Like

  6. mood langsung bangus setelah baca ini ff keke ~
    moment TaeNy nya swett banget
    wah kenapa tuh pany ? cemburu kah ?
    kenapa harus ada si cabe sih

    Like

  7. No credit score assessment and no a guarantee make the mortgage loan procedure andd
    also pproval simple and fast Together witth the back with payday loans zero credit check, it’s possible to avail short erm loan for
    small duration

    Like

  8. Ada yg jealous hihi😆😆.. dari sahabat menjadi 😍😍😍😍.. asikkk ahh
    Eyes contac ia ^^ sangat sangat peka bwgd dgn ke 2 sahabat ini dgn skin ship dan berbagi cara pendekatan pun dapet di liat klo make real bukan hanya fans service mungkin yg melihat pun akan percaya, disana.. didunia TAENY berada hanya taeny yg mrskan dan Kami para LS menikmati momment itu.. GOMAWO thor

    Like

  9. annyeong Thor,reader baru..salam kenal Thor^^ ijin baca yaa
    Taeny sweet bget,itu seperti berkencan 😄 mereka mngemaskan,gue mau lanjtn lg baca nya..hehe

    Like

  10. Lo mereka dah berdua gituu selalu sweet bgt,,,kenapa tae dah sama baek siihh,,,,
    Oz salam kenal yaaa aku reader new,,,hh

    Like

Ayo kasih komentar!