“I’m so sorry, Taeyeon-ah…”
Gadis berambut brunette itu hanya bisa menatap kekasihnya nanar. Pandangannya kini kabur karena air mata yang kini menggenangi pelupuk matanya. Ia hampir tidak bisa merasakan darahnya yang mengalir.
Semua ini terasa seperti mimpi buruk yang menghampirinya lebih dulu. Jika ini benar, ia memohon untuk di bangunkan. Ia hanya tidak bisa menghadapi kenyataan dimana dia akan segera kehilangan orang yang paling di cintainya di dunia ini.
“Apa aku melakukan kesalahan? Aku akan memperbaikinya, JI Eun-ah.. aku akan berubah untukmu.”Katanya lagi dengan air mata yang berlinang. Dia mencoba meraih kedua tangan kekasihnya lagi, sebelum gadis itu memundurkan satu langkahnya.
Dia juga kini tengah menangis. Hatinya juga hancur. Namun tak separah Taeyeon yang kini bahkan terjatuh di tanah dengan kedua lututnya. Terpejam sembari terus merasakan luka di hatinya yang meluas. Dia seperti hiasan yang sudah rapuh, namun orang lain memperburuknya dengan menjatuhkannya. Memecahkannya hingga kepingan paling kecil.
Continue reading →